DREAMERS.ID - Vaksin Covid-19 yang diterima BPOM akan di evaluasi lebih lagi untuk mamastikan keamanan dan strandar yang telah ditetapkan. Selain itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan dapat memastikan aspek kehalalannya.
Kepalada BPOM, Dr. Ir. Penny K. Lukito mengatakan pihaknya sedang melakukan evaluasi dengan menggunakan standar yang merujuk dari WHO, US FDA dan EMA.
"Proses evaluasi yang dijalankan BPOM menggunakan standar yang merujuk kepada standar Internasional seperti WHO, US FDA dan EMA," tutur Dr Penny, dikutip dari detik.
'Tindak Lanjut Kedatangan Vaksin Covid-19: Kebijakan Lanjutan, Uji Mutu, dan Kedisiplinan Protokol Kesehatan' di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), ditulis dalam keterangan pers pada Senin (7/12/2020)
Baca juga: Kasus Baru Diprediksi Capai 170 Ribu, Korsel Luncurkan Vaksin Dosis Keempat COVID-19
Beberapa parameter dalam mengevaluasi vaksin diantaranya uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal dan uji endotoksin. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin mempunyai mutu yang sesuai dengan persyaratan.Melansir dari laman detik, Badan POM bersama dengan Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI dan para pakar akan melakukan evaluasi untuk mendapatkan hasil keputusan persetujuan penggunaan vaksin, dengan pertimbangan kemanfaatan yang jauh lebih besar dari risiko yang ditimbulkan.
"Ketika vaksin ini mulai digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 pada waktu yang ditetapkan oleh pemerintah, Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan tetap dan terus mengawal khasiat, keamanan dan mutu vaksin dalam peredaran,"
Hasil pemeriksaan Badan POM saat itu adalah semua dokumen dan nomor batch serta suhu penyimpanan selama perjalanan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan rata-rata di suhu 5 derajat Celcius dengan persyaratan 2-8 derajat celcius.
(rnd)