DREAMERS.ID - Saat ini vaksin tengah menjadi bahan perbincangan dunia, karena dianggap dapat membuat tubuh kita kebal terhadapa virus corona. Namun World Health Organization (WHO) baru-baru ini mengatakan bahwa vaksin seharusnya tidak dipandang sebagai solusi yang jitu dalam menangani pandemi covid-19.
Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan, telah mengatakan bahwa vaksin tidak akan tiba pada waktunya untuk menanggulangi gelombang kedua pandemi. Belakangan ini, vaksin buatan perusahaan farmasi sudah menjanjikan, namunbanyak negara yang bakal mengalami gelombang kedua dan akan menjalaninya tanpa menggunakan vaksin.
"Kita perlu mengerti dan menginternalisasinya, serta menyadari: Kita harus mendaki gunung kali ini, tanpa vaksin," katanya seperti disiarkan AFP, Rabu (19/11), mengutip CNN Indonesia.
Baca juga: Adegan Lee Seung Gi di Drama 'The Law Cafe' Ini Tuai Pujian Dirjen WHO
Pfizer juga telah menyelesaikan pengembangan vaksin yang mereka buat dan menghasilkan tingkat efektivitas hingga 95 persen untuk melawan covid-19. Di awal minggu, Moderna juga mengatakan kandidat vaksin yang mereka produksi juga memiliki efektivitas hingga 94,5 persen. Sementara vaksin buatan Rusia tingkat efektivitasnya diklaim hingga 90 persen.Melansir CNN Indonesia, Ryan juga mengimbau agar tidak mengendurkan kewaspadaan pada virus corona karena keyakinan yang keliru bahwa vaksin akan menyelesaikan masalah.
"Beberapa orang berpikir vaksin akan, dalam arti tertentu, menjadi solusi, sebuah unicorn yang kita semua kejar. Tidak seperti itu," katanya. Lanjutnya "Jika kita memiliki vaksin dan melupakan hal lainnya, Covid tidak akan menjadi nol," ucapnya lagi.
Sejak awal covid-19 menyebar ke seluruh dunia diawali dari China pada bulan Desember 2019 lalu, jumlah kasus yang terinfeksi mencapai angka 55,6 juta orang. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia karena virus corona sudah menyentuh angka 1,3 juta orang.
(kiki)