DREAMERS.ID - Baru-baru ini, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM) yaitu Penny Lukito mengatakan bahwa rencana vaksin covid-19, yang awalnya ditargetkan pada bulan Desember ini mengalami penundaan.
Hal ini dikarenakan emergency use of authorization (EUA) atau izin yang akan dikeluarkan untuk kepentingan secara mendesak, tidak mungkin langsung diberikan pada akhir tahun ini dan diundur sampai bulan Januari 2021 mendatang.
"Kami sudah sampaikan pada pemerintah, bapak presiden, dan bapak menteri kesehatan bahwa data tidak bisa didapatkan untuk minggu ketiga Desember 2020, sehingga tidak bisa diberikan EUA pada Desember minggu kedua atau ketiga 2020," ujar Penny, mengutip CNN Indonesia
Baca juga: Selain Obat Batuk, Obat Asam Lambung Ini Juga Terkena Cemaran Etilen Glikol
Penny juga mengatakan bahwa data yang tidak dapat dilengkapi itu di antaranya adalah meliputi hasil dari uji klinik vaksin covid-19 Sinovac yang telah diuji coba di Bandung, dan memiliki hasil analisis uji klinik mid term. Apabila data-data sudah dilengkapi maka izin EUA akan diberikan pada minggu ketiga Januari 2021."Sehingga kita mundur kembali ke rencana awal EUA diberikan pada minggu ketiga Januari 2021 dengan data-data. Kalau semua data bisa dilengkapi dengan baik kita bisa memberikan di minggu ketiga Januari 2021," jelasnya.
Melansir dari CNN Indonesia, Penny juga memberikan opsi apabila vaksin covid-19 sudah tiba di Indonesia pada November atau Desember ini. Seperti vaksin covid-19 dapat diberikan berdasarkan compassionate use, atau penggunaan obat atau vaksin yang masih dalam pengembangan tapi sudah memiliki cukup data yang dikaitkan dengan mutu.
Di Indonesia sendiri, uji klinis tahap akhir ditargetkan selesai pada bulan Desember 2020. Sedangkan Sinopharm sudah menyelesaikan uji klinis tahap akhir di Uni Emirat Arab (UEA) dan Turki. Adapun CanSino sudah selesaikan uji klinis tahap akhir di Kanada, China, dan Arab Saudi.
(kiki)