DREAMERS.ID - Perlu diketahui jika sebelumnya pemerintah Singapura melarang warganya memakai masker saat berada di tempat umum, meski dalam kondisi sehat. Namun kini tak lagi begitu, bahkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pemerintah akan membagikan masker yang dapat digunakan kembali untuk seluruh rumah tangga.
Melansir Kompas, keputusan itu dikeluarkan ketika situasi virus corona atau COVID-19 mulai berubah. Di mana saat orang tanpa gejala diketahui dapat virus. WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pun juga meninjau kembali panduan mereka tentang mengenakan masker.
"Karena itu kita tidak akan lagi melarang orang mengenakan masker. Mengenakan masker dapat membantu melindungi orang lain, siapa tahu Anda memiliki virus tetapi tidak mengetahuinya. Ini agar Anda menyimpan tetesan untuk diri sendiri," kata Lee. "Ini juga dapat melindungi diri Anda sedikit lebih baik, terutama jika Anda berusia lanjut, atau rentan karena kondisi yang sudah ada sebelumnya,"
Lebih lanjut, kasus virus corona di sana dilaporkan menunjukkan tren kenaikan yang mengkhawatirkan pada Jumat (3/4). Telah ada 1.114 kasus positif dengan 5 kasus kematian. Lonjakan pasien di Singapura makin terlihat pada 1 April lalu ketika angka sudah menembus 1.000 kasus.
Kondisi naiknya tren pasien positif ini diam-diam dinilai mengkhawatirkan dan ditegaskan harus ada langkah serius menangani kenaikan kurva seperti dilansir dari Channel News Asia via JawaPos.
“Mengingat tren yang sangat mengkhawatirkan dalam penyebaran COVID-19, adalah penting bahwa Singapura membuat langkah ‘pre-emptive’,” kata Lawrence Wong, Menteri Pembangunan Nasional.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
“Kami mungkin bisa meluangkan waktu untuk melihat apakah langkah-langkah yang diterapkan sejak Jumat lalu (27 Maret) berpengaruh dalam memperlambat penyebaran virus,” kata Wong. “Tapi kami melihat situasi setiap hari dan kami memutuskan bahwa, kami tidak bisa menunggu lebih jauh karena ada tren yang sangat mengkhawatirkan,”Ada setengah kasus penularan lokal dari total seluruh kasus. Wong mengatakan bahwa ini menunjukkan bahwa kasus yang tidak terdeteksi atau tersembunyi dalam masyarakat sangat mungkin terjadi.
“Pada tingkat infeksi hari ini, kapasitas rumah sakit kami masih dapat mengatasi kasus-kasus yang masuk. Tetapi kami tidak ingin menunggu situasi di mana kasus-kasus meningkat dan tajam. Dan kemudian kami menjadi kewalahan,” jelasnya.
“Jadi kami memutuskan untuk tidak menunggu, tetapi untuk membuat langkah yang menentukan, pre-emptive sekarang, dan menempatkan pemutus sirkuit utama ini untuk mencoba dan memutuskan rantai transmisi,” tegasnya.
Wong mengatakan jika hal ini menjadi tanggung jawab warga Singapura dalam mematuhi langkah-langkah baru tambahan selama beberapa pekan terakhir. Karena sayangnya, ada saja kelompok yang melanggar aturan.
“Jika semua disiplin tentang pedoman, menjunjung tinggi semangat dari apa yang kita coba lakukan, maka, ada peluang pada akhir bulan, kita dapat memutar kembali keadaan,” jelasnya. “Tetapi jika situasinya tidak membaik, jika implementasi yang buruk, maka kita harus siap untuk serangkaian situasi ini untuk terus berlanjut bahkan lebih dari sebulan,”
(rei)