Dreamland
>
Berita
>
Article

Penembak Brutal Rasis di Jerman Ungkap Dua Negara Inilah yang Paling Pantas Dihancurkan

21 Februari 2020 10:54 | 3418 hits

DREAMERS.ID - Tobias Ratjhen, yang ditemukan tewas di rumahnya, diidentifikasi sebagai pelaku penembakan di Hanau, Jerman yang dari berbagai informasi yang dihimpun mengakibatkan 9 orang tewas. Pertanyaan lebih lnajut tentu muncul mengenai motif penembakan brutal Ratjhen.

Via laman Kompas, Tobias Ratjhen disebut AFP pernah menuliskan sekitar 24 halaman dokumen acak yang berisi tentang keinginannya untuk melenyapkan lebih dari 20 negara di dunia. Dalam satu waktu, Ratjhen juga pernah menganggap Turki dan Israel pantas untuk dilenyapkan dari muka bumi.

Ia juga sempat mengaku tidak pernah bersama dengan wanita karena ia merasa selalu dimata-matai oleh agen rahasia. Peter Neumann, pakar penanggulangan terorisme di King College London mengatakan bahwa teks-teks yang ditulis Tobias Rathjen mengandung "beragam pandangan yang sebagian besar ekstrem."


Image source: Kompas

Namun analisa berbeda dikemukakan oleh co-leader Partai Kanan AfD Joerg Meuthen berdasarkan keterangan dari investigasi, jika penembakan itu bukan berasal dari pemahaman sayap kiri atau sayap kanan melainkan aksi yang semata-mata dilakukan orang gila.

Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?

Kini kepolisian Jerman telah mengidentifikasi sekitar 60 orang penganut sayap kanan sebagai individu ‘berbahaya’ yang mampu melakukan serangan kekerasan. Sebuah serangan serupa dengan yang terjadi di Selandia Baru tahun lalu.

Kembali ke Ratjhen yang berada dalam video yang kini telah dihapus oleh YouTube, kata-kata kasar tentang imigran Arab dan Turki dilaporkan telah menyerukan pemusnahan total akan banyaknya ras dan budaya di dunia.

Dia juga membual tentang strateginya yang akan menghentikan perang di Afghanistan dan Irak dalam 10 tahun. Serta membagikan rencananya untuk membantu Jerman memenangkan kejuaraan sepak bola World Cup.

Penembakan massal yang dilaporkan itu terjadi pada pukul 22.00 waktu setempat dengan target pertama adalah bah shisa Midnight di pusat Hanau. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, dia berharap pemerintah Jerman bisa melakukan segala langkah yang diperlukan untuk menangkal serangan lain.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio