DREAMERS.ID - Reynhard Sinaga (36) yang menempuh kuliah di Inggris, kini membuat salah satu ‘mantan’ kampusnya angkat bicara terkait kasus pemerkosaan dengan ratusan dakwaan dan puluhan korban prianya serta vonis seumur hidupnya.
Adalah Universitas Leeds yang menjadi tempat Reynhard sempat mengenyam uliah S3 atau untuk mendapatkan gelar PhD di kampus tersebut. Universitas Leeds menegaskan akan memberikan dukungan moril pada mahasiswa khususnya mereka yang terdampak atas kasus ini.
“Kami terkejut ketika kepolisian menginformasikan pada kami tentang tindak kejahatan Reynhard Sinaga. Kami bersimpati kepada para korban dan mereka yang terganggu dan sedih dengan kasus ini,” tulis Juru bicara Universitas Leeds, seperti dikutip dari thegryphon.co.uk, Rabu (8/1).
Mereka yang ingin mengungkap insiden atau membutuhkan dukungan moril, baik staf kampus atau pun mahasiswa, akan diberikan izin oleh Universitas Leeds. Kampus tersebut juga mencantumkan situs yang bisa digunakan bagi mereka yang membutuhkan dukungan terkait kasus hukum Reynhard Sinaga.
“Kami bisa mendukung siapa pun yang melaporkan insiden yang dialaminya ke polisi. Mereka bisa melaporkan atas nama yang disamarkan secara online. Ada pula dukungan dari Persatuan Mahasiswa Universitas Leeds. Kepolisian Manchester telah membuka ruang khusus yang dilengkapi dukungan dari sejumlah badan,” tulis Universitas Leeds
Baca juga: Fakta-fakta Terbaru Kasus Reynhard Sinaga dari Korban yang Muncul ke Publik
Lebih lanjut, beberapa detektif mengatakan jika mereka belum bisa mengidentifikasi 70 korban lain dan menyarankan agar siapapun yang yakin telah diperdaya oleh Reynhard untuk menyatakan kesaksiannya.Perlu diketahui pula jika Reynhard kini telah berstatus mantan mahasiswa PhD di Universitas Leeds, Manchester setelah didakwa melakukan 159 kekerasan seksual, di mana total 136 dakwaannya adalah perkosaan, melansir Tempo.
Via laman DailyMail, Reynhard mengambil jurusan geografi. Sempat menjadi tanda tanya mengapa geografi, namun ia dilaporkan rutin berkomunikasi dengan para dosen pengawasnya terkait tugas akhirnya yang berjudul ‘Sexuality and everyday transnationalism. South Asian gay and bisexual men in Manchester'.
Judul yang dinilai sarat dengan topik LGBT, sesuai dengan orientasi seksual yang diakuinya adalah seorang gay. Ia juga sebelumnya menulis esai yang di antaranya disebut topik ‘geografi aneh’. Beberapa ada yang dipublikasikan secara online, namun para akademisi menilai tugas yang dikerjakan Reynhard tidak sesuai standar mereka.
Universitas Leeds sendiri telah membekukan status kemahasiswaan Reynhard segera setelah dia ditahan pada 2017. Pada 2018 ketika sidang pertama kasusnya dimulai, Reynhar dicoret namanya dari kampus alias dikeluarkan.
(rei)