Berbeda dengan pemimpin KTT G7 lain, pihak China dengan keras menyuarakan ketidaksukaan terhadap pernyataan mengenai demonstrasi Hong Kong.
"Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas terhadap pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin KTT G7 tentang urusan Hong Kong," kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada sebuah konferensi pers di Beijing, Selasa 27 Agustus.
Bukan hanya memberikan tanggapan ketidaksukaan pemerintah China terhadap tanggapan G7, pihak China menambahkan agar pihak manapun tidak ‘ikut campur’ dalam aksi unjuk rasa yang sampai saat ini masih berlangung.
"Kami telah berulang kali menekankan bahwa urusan Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri China, dan bahwa tidak ada pemerintah asing, organisasi atau individu yang memiliki hak untuk melakukan intervensi," lanjut Geng Shuang.
China beranggapan bahwa pernyataan yang disampaikan dalam pertemuan KTT G7 merupakan tindakan ‘mencapuri’ dan ‘menyembunyikan niat jahat’ terhadap kondisi Hong Kong. Tetapi sejauh ini China masih belum melakukan tindakan apapun terhadap pengunjuk rasa.
Walaupun China masih tidak memberikan reaksi, Beijing khawatir pemerintah China akan melakukan tindakan militer untuk memadamkan aksi unjuk rasa. Tetapi Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam menjelaskan bahwa saat ini kondisi demonstrasi masih dapat dikendalikan oleh pemerintah Hong Kong.
"Kita harus mempersiapkan rekonsiliasi di masyarakat melalui komunikasi dengan orang-orang yang berbeda ... Kami ingin mengakhiri situasi kacau di Hong Kong," kata Carrie Lam, dilansir dari South China Morning Post
Meskipun demikian, Lam tetap menolak penghapusan terhadap RUU Ekstradisi. Ia menambahkan saat ini bukan waktu yang tepat untuk melanjutkan proses perencanaan RUU Ekstradisi.