DREAMERS.ID - Sejumlah warga di Manokwari merusak dan membakar fasilitas umum serta tempat layanan masyarakat di Manokwari, Papua Barat. Meski telah diberitakan sebelumnya jika massa diduga melakukan protes terkait pengepungan asrama mahasiswa di Surabaya, tetap belum diketahui persis apa penyebab kerusuhan.
Seorang saksi mata pun menurutkan apa yang sebenarnya terjadi soal pecahnya kerusuhan mulai Senin (19/8) pagi. Massa berkumpul di sejumlah titik menebangi pohon dan membakar Gedung DPRD Manokwari hingga suasana jadi mencekan.
"Sebenarnya ini aksi demo lanjutan tadi malam. Cuma tadi malam masih aman. Nah yang pagi ini langsung pecah," ujar Rinjani Pramana, saksi mata yang juga pegawai pajak di Manokwari via Liputan6.
Image source: CNN Indonesia
"Tidak jelas juga apa yang jadi penyebabnya selain itu, kenapa mereka tiba-tiba rusuh," katanya. Hanya, Rinjani menyatakan jika aksi tadi malam adalah mahasiswa, sedangkan massa yang berkumpul Senin pagi ini sudah campuran. "Bisa jadi ada penyusup yang memprovokasi hingga akhirnya anarkis,”
Sementara itu seorang petugas kepolisian dari Polda Papua AKP Saiin terkena tembakan saat memantau rencana demo. Penembakan tersebut diduga berasal dari senapan angin yang belum diketahui asalnya hingga kini.
Baca juga: Terprovokasi Media Sosial, Aksi Protes di Manokwari Papua Rusuh
Menurut Kepala Bidang Dokkes Polda Papua Kombes Agustinus, Saiin terluka di bagian paha kiri karena tembakan ketika mencabut selebaran berisi ajakan demo di kawasan Espo Waena sekitar pukul 05.00 WIT.Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, namun tidak ditemukan selongsong peluru di tubuh korban, berdasarkan hasil rontgen. Setelah sempat ditangani pihak media, Saiin pun akhirnya diizinkan pulang.
Kemungkinan selongsong peluru tembus sehingga tidak ditemukan selongsong peluru di paha AKP Saiin," kata Agustinus.
Sementara demo di Manokwari memanas, Kantor DPRD Papua Barat dibakar massa beserta sejumlah bangunan perkantoran dan warung makan. Warga pendatang pun enggan keluar rumah ketika aksi berlangsung, sementara toko dan perkantoran tutup pada hari ini.
Sebelumnya insiden terjadi di asrama Papua di Surabaya. Sebanyak 43 mahasiswa sempat ditangkap aparat kepolisian, meskipun saat ini telah dipulangkan.
(rei)
Share 
