DREAMERS.ID - Pemerintah terus menggulirkan program infrastruktur dan transportasi publik untuk masyarakat. Teknologi yang dihadirkan pun makin berkembang mengikuti perkembangan zaman dan tentu melihat sisi efisien dan efektifnya.
Melansir Detik, Indonesia kini tengah mendalami perjanjian penggunaan kereta hidrogen pertama di Asia. Selain memang masih tergolong baru, kereta jenis ini ternyata memiliki kelebihan lain jika diterapkan di Indonesia.
Salah satunya adalah tidak perlu membangun rel kereta baru lagi sebagai akses berjalannya. Pasalnya, kereta ini bisa digunakan dengan rel yang biasa digunakan.
Baca juga: Ayo Catat, GeNose Tak Lagi Berlaku Sebagai Syarat Perjalanan Kereta Jarak Jauh!
"Tidak perlu bangun Infrastruktur baru. Bisa gunakan eksisting track," jelas VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo.Berbicara mengenai rel sendiri, pemerintah menargetkan ribuan kilometer pembangunan rel baik yang baru, jalur KA perkotaan, KA Bandara, KA Pelabuhan, penambahan double track, hingga reaktivasi.
Dalam rencana besar, pemerintah menargetkan beberapa pembuatan jalur baru di beberapa pulau, seperti Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Jalur baru di Sumatera diantaranya Sigli-Bireun-Lhokseumawe sepanjang 13 km,
Besitang-Langsa sepanjang 35 km.
Ada pula Kreung Mane-Kuta Blang 10,60 km, dan Rantau Prapat-Kota Pinang sepanjang 33 km. Lalu, pembuatan rel baru di Sulawesi sepanjang 29,45 km yang hubungkan Makassar hingga ke Parepare. Terakhir, rel baru di Papua akan dibangun jalur kereta api PT Freeport sepanjang 26 km.
(rei)