Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Bersiap DKI Jakarta Berpotensi Kemarau Ekstrim Panjang Hingga Bulan September
05 Juli 2019 16:50 | 1024 hits

DREAMERS.ID - Musim kemarau di Indonesia telah dimulai. Terutama di Ibu Kota Jakarta, pihak BMKG menyebutkan jika musim yang umumnya menyebabkan kekeringan ini puncaknya masih tergolong lama dan berpotensi terjadi kemarau ekstrim.

Melansir CNN Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika itu mengatakan jika puncak musim kemarau terjadi hingga September 2019. Dikatakan pula jika awal musim panas untuk wilayah DKI Jakarta tahun ini mengalami keterlambatan dibanding rata-rata 30 tahunannya.

"Periode kemarau tahun ini diprediksi lebih kering, melihat puncaknya terjadi Agustus-September, masih sangat berpeluang ekstrem," kata Kepala Staf Sub Bidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat, Adi Ripaldi.

Biasanya awal musim kemarau terjadi pada bulan April, namun tahun ini dimulai pada akhir Mei dan awal Juni. Hal ini ternyata dipengaruhi oleh perubahan putar balik arah angina barat pada musim hujan dan angina timur pada musim kemarau.

Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?

Berdasarkan pemantauan hari tanpa hujan (HTH) pun sebagian besar wilayah DKI Jakarta sudah mengalami kemarau dengan jumlah hari tanpa hujan antara 21 hingga 30 hari. Dan menurut pengukuran BMKG, hal ini masuk kriteria HTH Panjang.

Wilayah Jakarta Utara juga berstatus siaga kekeringan dan terdapat dua wilayah yang jumlah hari tanpa hujannya antara 31-60 hari atau kategori HTH sangat Panjang, yaitu wilayah Rawa Badak dan Rorotan.

Wilayah DKI Jakarta sendiri pernah mengalami kemarau ekstrim pada tahun 2015. Perlu diketahui jika kategori ekstrim terjadi apabila hujan tidak turun selama lebih dari 60 hari. Tahun 2015 lalu tercatat pernah 90 hari tanpa hujan.

BMKG akan terus memantau hari tanpa hujan di seluruh wilayah DKI Jakarta menggunakan alat penakar hujan yang tersebar di setiap kecamatan. Total ada 6.607 alat penakar hujan yang berfungsi mengukur hujan setiap harinya di wilayah DKI Jakarta.

"Kita akan pantau sampai puncak musim kemarau (September) untuk memastikan ini kemarau ekstrem," kata Ripaldi.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio