DREAMERS.ID - Sedikitnya ada empat nama yang diakui para tersangka perusuh sebagai sasaran pembunuhannya di aksi massa 22 Mei lalu. Mereka adalah pejabat negara, ditambah pimpinan lembaga survei swasta yang namanya tak disebutkan kepolisian.
Empat pejabat negara tersebut adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Gories Mere. Hal itu didapat dari hasil pemeriksaan para tersangka yang ditangkap atas kepemilikan senjata api ilegal. Lantas apa motif para tersangka hingga bersedia menjadi pembunuh bayaran?
"Kalau yang enam orang, motifnya motif ekonomi dan mereka dianggap mampu oleh aktor intelektualnya. Mereka kan suruhan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
Baca juga: Temuan Baru Polisi Sebut Dua Korban Kerusuhan 22 Mei Ditembak Dari Jarak Dekat?
Meski begitu, kepolisian mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan ke publik perihal motif aktor intelektual memilih nama-nama pejabat negara tersebut sebagai sasaran ‘operasinya’. Hal ini dikarenakan penyidik belum memeriksa aktor intelektual dalam kasus ini."Kenapa empat tokoh itu yang dipilih untuk dijadikan target, ya itu setelah pemeriksaan aktor intelektualnya," ujar Dedi mengutip Detik.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal sebelumnya menyebut sudah ada enam tersangka yang dijerat terkait hal tersebut. Keenamnya adalah HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi. Iqbal menyebut para target pembunuhan itu sudah disurvei terlebih dulu. Dia menyebut para tersangka adalah orang yang sudah berpengalaman.
Iqbal menyebut HK dan TJ diduga menerima uang dari seseorang untuk membunuh empat tokoh nasional. 'Seseorang' yang memberikan perintah itu disebut Iqbal sudah diketahui identitasnya, tetapi tidak diungkapkannya ke publik.
(rei)