Menilik Strategi Jokowi dan Prabowo dalam Debat Terakhir Jelang Pilpres 2019

Sementara itu, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nawir Messi mengungkapkan bahwa ada 10 isu penting yang harus diperdebatkan oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, "Ada 10 isu yang harus menjadi fokus, yang pertama adalah pengelolaan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Nawir saat Pemanasan Debat Kelima di Jakarta, dilansir dari detik.com pada Kamis (12/4/2019).

Nawir Messi juga menjelaskan bahwa dalam pengelolaan ekonomi kedua kandidat dihadapkan dengan situasi dilema, yakni pertumbuhan tidak boleh terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Selain itu, ekonomi juga harus dilakukan secara kuantitas dan kualitas secara merata.

Selain itu, isu lainnya adalah daya saing investasi. Menurut Nawir, pemerintah telah berinovasi mempermudah proses izin berusaha tetapi hanya berlaku di pusat bukan daerah. Isu ketiga adalah perdagangan dan impor. Dirinya mengatakan pemerintah harus memperhatikan peningkatan impor bahan konsumsi yang meningkat ke level 9% dari level 6% pada lima tahun lalu.

Isu keempat yakni industri deindustrialisasi dini, harus adanya pemetaan idustri teat demi menggerakkan perekonomian agar lebih baik lagi. Isu kelima soal perpajakan, mengenai rasio pajak nasional yang pernah di level 15% kini turun ke level 9%.

Selanjutnya, pada isu keenam pembahasan menganai risiko hutang luar negeri. Hal ini penting dibahas kedua kandidat karena ada potensi krisis keuangan jika tidak dikelola dengan baik. Lalu, pada isu ketujuh, mengenai kebijakan subsidi energi. Harus dimulainya program energi baru terbarukan, mengingat energy fosil semakin sulit diproduksi. Isu kedelapan yakni mengenai revolusi 4.0. Pemerintah harus memutuskan kapan memulai dan mengatisipasinya.

Nawir mengatakan isu kesembilan adalah tingkat kemiskinan. Sementara isu terakhir yakni pemanfaatan dana desa. Nawir menyampaikan bahwa hal tersebut perlu dijelaskan karena tidak ada perubahan mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat desa.