Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
'Masa Kecil Kurang Bahagia' di Indonesia Jadi Nyata Lewat Ranking Sedunia Ini
25 Januari 2019 16:24 | 1941 hits

DREAMERS.ID - Sebuah lembaga non-profit internasional, Save The Children merilis sebuah laporan yang risetnya diukur dan dirilis pada Juni 2018 silam. Ukuran ini menggambarkan negara-negara yang paling ramah bagi perkembangan anak, begitu pula sebaliknya.

Mirisnya dalam laporan berjudul 'The Many Faces of Exclusion: End of Chilhood Report (2018)' itu, Indonesia berada di ranking 105 dari 175 negara di dunia. Sejumlah indikator digunakan seperti tingkat perkawinan anak, kehamilan usia anak, pekerja anak dan kematian bayi yang baru lahir.

Karena aspek tersebut dinilai bisa mengakhiri ‘masa kanak-kanak’ yang harusnya dinikmati oleh anak-anak di dunia. Namun perlu dicatat, indeks ini tidak memotret seluruh aspek penyebab yang mempengaruhi buruknya kehidupan anak.

Fokusnya adalah pada hak-hak dasar anak, seperti hak hidup, tumbuh kembang secara sehat, pendidikan dan perlindungan dari kekerasan.

Baca juga: Ada Wanita dan Satu Pendatang Baru, Ini Daftar Terbaru Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes

Di antara negara Asia Tenggara, Indonesia hanya berada di atas Myanmar (107), Kamboja (118) dan Timor Leste (128). Ranking Indonesia pada 2018 tersebut turun dibanding pada 2017 (101), meski secara skor mengalami kenaikan--dari 793 ke 794.

Skor 794 bagi Indonesia, dapat diartikan "sebagian anak Indonesia kehilangan masa kanak-kanaknya". Misalnya masih ada 6,9 persen anak yang bekerja, atau 12,8 persen yang menikah pada usia dini, mengutip Beritagar.

Khusus dalam hal pekerja anak, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam statistik kriminal 2018 mencatat jenis kejahatan mempekerjakan anak di bawah umur memiliki rerata kenaikan tertinggi, mencapai 14,34 persen per tahun pada kurun 2015-2017.

Sebagai catatan, data gizi anak dari Kementerian Kesehatan yang digunakan sebagai pembanding dalam data-data di atas adalah data 2017. Ini untuk menyesuaikan rilisan Save The Children pada Juni 2018 yang menggunakan data hingga 2017.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio