Air merupakan sebuah zat yang sangat penting sebagai pendukung jika sebuah planet dapat dihuni manusia. Mesin penjelajah Mars milik Nasa, Curiosity kembali memberikan informasi bahwa ditemukan kembali bahwa dahulu planet Mars mengandung air.
Dengan dibantu peralatan dari Rusia, Dynamic Albedo of Neutrons (DAN), deteksi keberadaan hydrogen tersebut didapat saat penjelajahan Curiosity di daerah yang sangat kering di Mars. Dalam perjalananya mesin tersebut mendeteksi banyak hydrogen berada dalam bentuk molekul air (H2O) yang berikatan dengan mineral.
“Lebih banyak air terdeteksi di Teluk Yellowknife daripada lokasi sebelumnya. Meski demikian, di Teluk Yellowknife kami juga melihat adanya perbedaan yang signifikan,” ungkap Maxim Litvak dari Space Research Institute Moscow yang juga DAN Deputy Principal Investigator seperti dikutip Physorg.
Baca juga: NASA Mengatakan Masih Ada 300 Juta Planet Yang Bisa Dihuni Oleh Manusia
Peneliti juga mengatakan bahwa mereka menemukan indikasi proses lingkungan basah yang memproduksi tanah liat di Teluk Yellowknife terjadi tanpa membuat banyak perubahan pada campuran elemen kimia yang ada saat ini."Komposisi unsur dalam batuan di Yellowknife tidak berubah banyak oleh perubahan mineral. Setelah membersihkan debu, kami mendapat hasil analisis yang menunjukkan kalau klasifikasi batuan di sana adalah batuan dengan komposisi seperti batuan basal,” jelasnya.
Setelah debu tersebut dibersihkan oleh Curiosity menggunakan sikat, APXS melihat tidak terlalu banyak sulfur di batuan tersebut. Hal ini yang mengindikasikan kalau batuan itu memiliki komposisi unsur yang serupa dengan batuan basal.
Peneliti menduga, batu-batuan dasar di Yellowknife terbentuk ketika batuan basal original hancur menjadi pecahan, kemudian mengalami perpindahan dan terkumpulkan kembali sebagai partikel sedimen dan berubah secara mineral ketika terkena air.