DREAMERS.ID - Dunia digital seperti media sosial zaman sekarang sudah jadi gaya hidup bahkan kebutuhan yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Dengan segala manfaat baik dan buruknya, media sosial masih belum bisa dijaga terkait konten dan apa saja yang diunggahnya dengan ketat.
Berangkat dari kebebasan bersuara dan berekspresi, pengguna media sosial kini bisa mengutarakan apa yang di benaknya. Dan ternyata, nantinya isi media sosial pribadi itu akan bisa menjadi penilaian dalam penerimaan kerja.
Karena Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dakhiri mengingatkan jika sosok asli seseorang akan terlihat dari jejak komunikasinya di media sosial. Hanif sendiri mengaku menerapkan cara tersebut dalam menilai pencari kerja, termasuk para bawahannya.
Baca juga: 5 Manfaat Positif dari Melakukan 'Digital Detox', Apa Itu?
"Di masa depan sosial media itu paspor untuk kita, kenapa? karena itu cerminan jati diri kita nanti di masa depan. Siapa kita akan tercermin dari situ," kata Hanif melansir Detik."Jadi seperti saya, saat ada mutasi kerja, maka saya tidak hanya lewat wawancara, wawancara kan pasti bagus, semua manis pinter-pinter. Saya akan buka socmed-nya, keluarlah nanti itu jelek jeleknya, nama binatang dan sebagainya," ucapnya.
Karena bagaimana pun, seseorang pasti akan berlaku bagus dan manis saat wawancara penerimaan kerja. Sedangkan media sosial di Indonesia kini sangat dominan. Hanif pun mengajak untuk mendidik anak-anak agar lebih memperhatikan medsos dengan baik dari sisi kegunaan, manfaat, kekurangan, dan bahayanya.
"Sehingga kita ini tidak sembarangan saat masuk ke media sosial, kita ini tanpa pembelajaran mendapat media sosial ini, seperti halnya kita tanpa belajar naik motor lalu mengendarai motor ya pasti nabrak nabrak," ujarnya.
(rei)