Image Source: Youtube
Selama ini banyak orang salah menganggap bahwa produk ini tergolong minuman jenis susu yang menyehatkan. Padahal tidak, susu kental manis mengandung lebih dari 50% gula, sementara kandungan proteinnya minim yakni sekira 7%.
Sayangnya, iklan dari produk tersebut yang dibayangkan lewat televisi dianggap hiperbola. Seharusnya, dalam kemasan tidak boleh ditulis dengan bahasa asing, ada tambahan gambar larangan jelas untuk anak-anak, hingga wajib menggunakan bahasa lugas dan eksplisit, supaya banyak orang tidak merasa kebingungan.
"Saya khawatir karena selama ini tidak ada komplain atau apapun itu jadi sebuah pembiaran. Kami apresiasi kepada beberapa LSM, berusaha mengedukasi masyarakat agar tidak lagi konsumsi susu kental manis sebagai minuman bernutrisi yang bisa mendukung tumbuh kembang anak," terang Siti saat ditemui di Kantor KPAI, Jakarta.