DREAMERS.ID - Tiga alumni Universitas Riau diamankan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror beserta penemuan empat bom siap ledak di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.
Kasus ini sangat menarik perhatian karena terjadi di kawasan universitas atau kampus. Dari barang bukti empat bom rakitan tersebut, beredar rumor jika salah satu yang diamankan, berinisial Z pernah menguji coba bom di area kampus.
Hal ini sempat diutarakan oleh Pjs Ketua Umum Mapala Sayang Akan Kelestarian Alam Indonesia (Sakai) Fisipol Unri, Mutiara Shintia. Dia menyebut ada ledakan sehari sebelum Z ditangkap, tepatnya pada Jumat malam, 1 Juni 2018.
"Setelah buka puasa, ada suara ledakan di lapangan basket Fisip. Tak hanya saya yang mendengar," kata Mutiara melansir Liputan6.
Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf
Mutiara menceritakan saat itu tengah berada di Sekretariat Mapala Sakai ketika mendengar suara ledakan yang berjarak sekitar 100 meter itu. Namun ia mengaku tak menghiraukan karena mengira bunyi petasan yang memang sering terdengar selama bulan puasa."Kami nggak ambil pusing, kirain mercon. Sekali saja bunyinya, tak terlalu keras," ucapnya. "Kami punya kesibukan masing-masing. Dan saat kejadian, di homestay (Sakai) ada saya, Ami, Bang Afni sama Bang Gemal lagi buka,"
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto menyebut jika penyidik akan menanyakan hal ini lebih lanjut kepada Z karena belum memberi keterangan tentang uji coba. Rektor Unri sendiri yaitu Prof Aras Mulyadi juga mengaku belum mengetahui apakah pernah ada ledakan diduga bom di lingkungan kampus.
Sejak penggerebekan Sabtu, hingga kini hanya Z yang ditetapkan sebagai tersangka. Sementara dua lainnya yang juga alumni yaitu D dan K masih berstatus sebagai saksi. Namun Sunarto mengatakan tidak menutup kemungkinan ada lanjutan ditetapkan sebagai tersangka.
(rei)