DREAMERS.ID - Menyusul deklarasi damai antara Korea Selatan dan Korea Utara beberapa waktu yang lalu, publik dunia kini menantikan pertemuan bersejarah lainnya antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Korut Kim Jong Un.
Melalui akun Twitter resminya, Trump menulis bahwa dia menyarankan agar pertemuannya dengan Kim Jong Un digelar di zona demiliterisasi (DMZ), yang menjadi pembatas Korut-Korsel. Namun dalam cuitan lanjutannya, Trump menulis, "Hanya bertanya!"
Trump sedang menyiapkan pertemuan bersejarah dengan pemimpin Korea Utara tersebut. "Banyak lokasi yang masih dipertimbangkan,” ujarnya. Meski begitu, Wisma Perdamaian di Panmunjo, yang terletak di perbatasan kedua Korea, merupakan lokasi yang "lebih mewakili, penting dan lestari," kata Trump menekankan.
Wisma tersebut telah menjadi lokasi pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan, Jumat lalu. Di tempat itu, Kim Jong Un bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae In pada akhir pekan lalu untuk mendiskusikan upaya menghentikan pengembangan senjata nuklir di Korea Utara, salah-satu isu penting yang akan menjadi materi pembicaraan dengan AS.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
Hingga saat ini masih belum jelas pilihan tempat yang diinginkan Trump. Dia hanya menekankan bahwa pertemuan itu akan dilakukan di tempat bersejarah, yang apabila benar-benar terjadi merupakan pertemuan kali pertama antara pemimpin AS dan Korut.Trump juga mengatakan bahwa dia mengharapkan pertemuan itu akan berlangsung pada tiga atau empat minggu ke depan. Melansir Detik, rencana pertemuan Trump dan Kim Jong Un sudah dibangun dengan kunjungan diam-diam Menteri luar negeri AS Mike Pompeo, dalam kapasitasnya sebagai Kepala CIA, ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, untuk bertemu dengan Kim.
Beberapa lokasi yang sedang dipertimbangkan di antaranya Ulan Bator, ibu kota Mongolia, dan Singapura. Bagaimanapun, pertemuan di Wisma Perdamaian merupakan pilihan yang paling memungkinkan buat Kim Jong Un, yang jarang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Dengan menggelar pertemuan di perbatasan, Korea Utara tidak perlu menyewa pesawat seperti saat berkunjung ke China bulan lalu. Sejumlah laporan menyebutkan armada pesawat Korut termasuk tua dan tidak akan mampu melakukan penerbangan jauh.
(fzh)