DREAMERS.ID - Kasus minuman keras oplosan ternyata tidak hanya dilakukan oleh perseorangan. Misalkan, sekelompok orang yang ingin mabuk-mabukan dulunya mencampur manual minuman keras dengan cairan berbahaya dengan alasan mempercepat efek ‘enak’ dari mabuk itu sendiri.
Tanpa menyadari berbahaya untuk tubuh, efek mengerikan miras oplosan terjadi nyata di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Korban terus bertambah hingga 45 orang, sementara bos besarnya, masih jadi buronan setelah hilang selama sepekan terakhir.
Melansir Detik, tampang ‘big boss’ bernama Syamsudin itu pun tersebar di media sosial dan berbagai pemberitaan. Tim gabungan Polda Jabar dan Polres Bandung pun dikerahkan untuk memburu pria bernama lengkap Syamsudin Simbolon itu.
Baca juga: Cuma Iseng, Ini Dia Pengakuan Perekam Video Kucing Diberi Ciu
Yang tak disangka adalah terdapat sebuah bungker di bagian belakang rumahnya. Lebih tepatnya tersembunyi di bawah sebuah gazebo yang berdekatan dengan kolam renang. Saat dimasuki, area bungker itu menyimpan bahan baku dan memproduksi miras oplosan hasil racikan sang big boss.Diketahui, omzet yang didapatkan Syamsudin Simbolon dari miras oplosan itu mencapai puluhan juta per bulannya. Melansir Detik, hingga kini keberadaan big boss satu ini masih belum diketahui dan masih bebas berkeliaran.
Karena itu pihak kepolisian sudah menetapkan Syamsudin sebagai buronan kasus miras oplosan maut di Kabupaten Bandung karena membuat dan mendistribusikan barang mematikan itu. Polisi sendiri telah menetapkan tiga orang tersangka, salah satunya adalah istri Syamsudin.
(rei)