DREAMERS.ID - Presiden Donald Trump akhirnya memerintahkan angkatan militer Amerika Serikat untuk menyerang Suriah. Dari informasi yang dilaporkan, serangan itu memerintahkan militer Amerika Serikat untuk menyerang dan menargetkan kemampuan senjata kimia pada Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
"Saya baru saja memerintahkan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk melakukan serangan secara tepat terhadap target-target yang berhubungan dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.
"Tujuan aksi kita malam ini adalah untuk membuat pencegahan kuat terhadap produksi, penyebaran dan penggunaan senjata nuklir," kata Trump.
Pada siaran pidato tersebut, di tengah Donald Trump berbicara, terdengar pula sejumlah ledakan di Damaskus, melansir Suara. Namun serangan itu disayangkan beberapa pihak, salahs atunya adalah Rusia yang telah merasakan perdamaian di Suriah.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
Dikutip dari laman CNN, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova membuat pernyataan di Facebook resminya jika serangan Amerika pada Suriah itu terjadi ketika Suriah sebenarnya punya kesempatan untuk merasakan perdamaian."Anda pasti benar-benar luar biasa untuk menyerang Ibu Kota Suriah ketika negara itu pada akhirnya punya kesempatan meraih masa depan yang damai," ujar Zakharova yang juga menuding pemerintah AS hanya mengandalkan laporan-laporan media sebagai dasar untuk menyerang Suriah.
"Gedung Putih menyatakan bahwa keyakinan mereka bahwa pemerintah di Damaskus menggunakan senjata kimia didasarkan pada 'media, laporan-laporan indikasi, video dan foto, serta informasi yang kredibel'," demikian ujar Zakharova.
Pada Sabtu (14/4) dini hari waktu setempat, serangan rudal gabungan AS, Inggris dan Perancis menghantam pangkalan militer dan pusat riset kimia di Damaskus lewat serangan udara yang menyasar sejumlah fasilitas produksi kimia.
(rei)