Benar nyatanya jika video wanita dewasa-bocah yang dibuat Faisal untuk keperluan komersial alias dijual. Ia mengaku mendapat pesanan dari seorang warga negara Rusia yang dikenalnya melalui media sosial vk.com. VK bukan Facebook, namun tampilan website itu dibuat menyerupai tampilan Facebook.
Ia mengirim video tersebut via aplikasi pesan Telegram dan mematok harga berbeda dari setiap konten pornografi itu. Untuk foto, Faisal mendapat upah Rp 6 juta, video dengan peran dua bocah mendapat imbalan Rp 16 juta sedangkan video lain dihargai Rp 9 juta.
"Pokoknya kalau ditotal dia (Faisal) dapat Rp 31 juta," kata Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto. "Lalu pengakuannya dibayar menggunakan Bitcoin, ketika kita tanya nomor e-wallet-nya berapa, dia nggak ngerti. Berarti ini ada noise apa yang dimunculkan dari pengakuannya nggak sesuai,"