DREAMERS.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno nampaknya mulai risih ditanyai perihal enggannya Pemprov DKI mengunggah video rapat pimpinan (Rapim) ke Youtube. Padahal, Mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah membuat Pergub sebelumnya.
Kini Sandiaga kembali angkat bicara untuk terakhir kalinya menanggapi masalah video Youtube tersebut. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait. Dan bukan tidak mengunggahnya sama sekali, namun akan melalui proses editing.
"Jadi itu saya sudah berulang kali nih dan ini kali terakhir ya saya ngomong (masalah video)," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/12), melansir Kompas.
"Jadi Bu Dian (Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta) sudah dapat instruksi dari kami dipercepat, disesuaikan dengan misi kita untuk mempersatukan warga. Maka saya bilang ini saat yang krusial mau masuk Natal dan Tahun Baru, jangan main api, saya bilang," ujar Sandi.
Baca juga: Momen Siwon Jadi Pembicara di Rangkaian KTT ASEAN Hingga Ketemu Wapres dan Mas Menteri
Menurut Sandi, berulang kali ia katakan jika pengunggahan video rapat ke Youtube perlu dievaluasi demi menjaga persatuan warga. Namun Sandi juga menjanjikan adanya transparansi dari pemerintah meski tak melalui video Youtube."Ini kita ati-ati banget jangan sampai kita deketin drum bensin ke percikan api. Kalau nanti sampai kejadian kebakaran besar siapa yang tanggung jawab. Dan dalam menghadapi Asian Games ini kerukunan umat beragama, udah mau masuk Natal, kerukunan antar masyarakat harus kita jaga dan efektivitasnya seperti apa video-video ini," kata dia.
"Kalau masalahnya adalah transparasi silahkan telusuri. Kita open kimono kok, enggak ada masalah. Problem tentang akuntabilitas enggak ada masalah sama sekali," kata dia.
Sebelumnya, Kebijakan menayangkan video-video rapat agar bisa dilihat publik diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 159 Tahun 2016 tentang Penayangan Rapat Pimpinan dan Rapat Kedinasan Pengambilan Keputusan Terkait Pelaksanaan Kebijakan pada Media Berbagi Video.
(rei)