Pada November 1952, Amerika meledakkan bom hidrogen, atau senjata nuklir yang lebih kuat dibanding bom atom. Senjata seberat 82 ton ini diledakkan di Kepulauan Marshall di Samudra Pasifik.Bahkan, para pengamat yang berada di kapal militer berjarak 50 km masih bisa menyaksikan ledakannya.
"Sesuatu yang tak pernah saya lupa adalah panas. Bukan ledakan... panasnya tetap dirasakan, terus dan terus. Pengalaman yang cukup menakutkan." Kata Harold Agnew, pakar fisika dan tokoh program nuklir AS yang berada di kapal itu.