DREAMERS.ID -Pemerintah serius soal rencana memindahkan ibu kota Republik Indonesia dari Provinsi DKI Jakarta. Rencananya proses pemindahan ibu kota akan dilakukan pada 2018 mendatang, rencana tersebut telah didiskusikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa alasan mengapa rencana pemindahan ibu kota perlu direalisasikan.
"Karena pengalaman beliau (jadi Gubernur) di DKI. Beliau menyampaikan susah sekali membenahi kota Jakarta ini. Ongkos terlalu mahal, bukan hanya biaya ya, tapi ongkos politik, ongkos sosial," kata Teten di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip dari laman Merdeka, Jumat (7/7).
Tidak hanya kesulitan dalam membenahi Jakarta, namun pemindahan ibu kota juga sebagai cara agar pembangunan industri dapat merata. Menurut Teten, sejumlah negara pernah memindahkan ibu kota negaranya dengan cara memisah antara kota industri dagang dengan kota pemerintahan.
Baca juga: Pak Menteri Basuki, Istana Negara Ibu Kota Baru Nanti Akan Seperti Apa?
Teten lantas memberi contoh beberapa negara yang melakukan upaya tersebut seperti Brasil yang memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia dan Australia yang juga memindahkan ibu kota dari Melbourne ke Canberra.Meski rencana pemindahan ibu kota digarap serius namun pemerintah belum memastikan daerah mana yang akan didapuk menjadi ibu kota negara yang baru. Pemerintah masih mencari kawasan yang dinilai tepat dan saat ini pulau Kalimantan masih menjadi salah satu wilayah yang cukup menjanjikan untuk dijadikan ibu kota baru,
"Ada banyak alternatif misalnya Kalimantan, daerahnya masih luas tidak ada gempa. Saya kira bagus," pungkasnya.
Lebih lanjut, nantinya anggaran pemindahan ibu kota diprediksi akan menggunakan anggaran swasta atau di luar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
(dits)