Rusia mengalami serangan sehingga harus menembakan rudalnya. Tapi serangan tersebut bukan dari negara manapun. Kali ini wilayah Ural di Rusia terkena hujan meteor. Tiga kota panik ketika ledakan meteor menghancurkan kaca-kaca rumah dan mematikan jaringan telepon seluler, bahkan pemerintah memerintahkan pesawat tempurnya untuk menembak meteor sebelum menyentuh bumi.
Dilansir dari Russia Times, yang menguntip sumber yang tak disebutkan namanya, meteor tersebut dihancurkan oleh jet tempur angkatan udara Rusia ketika meluncur menuju kota Chelyabinsk. Rudal salvo yang ditembakkan membuat meteor itu hancur berkeping-keping di ketinggian 20 kilometer di udara.
Ledakan disertai kilatan cahaya itu terlihat di hingga wilayah Tyumen dan Sverdlovsk, Republik Bashkiria dan di utara Kazakhstan. Warga mengatakan, ledakannya sangat keras, mereka mengira itu adalah gempa bumi atau petir.
“Kaca jendela rumah saya hancur, saya kira itu adalah pesawat jatuh, lalu saya pikir lagi itu adalah UFO, perkiraan terakhir saya, ini gempa bumi,” ungkap seorang warga, Katya Grechannikova.
Baca juga: Ternyata Satu Telepon Dari Xi Jinping Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina?
Sementara itu, saksi mata di kota Emanzhilinsk, sekitar 50 kilometer dari Chelyabinsk, mengatakan melihat benda terbang yang tiba-tiba terbakar dan hancur lalu menghujani bumi. Awan hitam sisa ledakan juga terlihat menggantung di udara. Warga juga mengaku mencium bau bubuk mesiu. Alarm mobil-mobil berbunyi karena getaran.Sebuah pecahan meteor menyebabkan kerusakan di wilayah Chelyabinsk. Laporan awal menyebutkan, meteor menghantam dinding pabrik seng dan menyebabkan kerusakan pada jaringan internet dan telepon seluler.
Karyawan perkantoran di Chelyabinsk telah dievakuasi. Korban luka dilaporkan terdapat di sebuah SMP, diduga karena pecahan kaca. Belum diketahui pasti berapa jumlah korban luka. Sebanyak 20.000 tim penyelamat diturunkan ke seluruh wilayah.
Tiga pesawat tempur diturunkan untuk menyisir lokasi, melihat adanya kemungkinan kerusakan. Polisi di berbagai kota juga dimaksimalkan, untuk melindungi infrastruktur vital. Pemerintah mengeluarkan imbauan agar para orangtua menjemput anak mereka di sekolah dan tetap berada di rumah. Kementerian Bencana Alam setempat mengatakan bahwa peristiwa ini akibat fenomena hujan meteor.