DREAMERS.ID - Ternyata banyak warga Indonesia yang hijrah ke Suriah, salah satu negara yang menjadi kelompok radikal ISIS. Terfokus di Raqqa yang jadi ibu kota, ISIS membuatnya jadi ibu kota negara Islam. Alasan para WNI tersebut pindah adalah berharap untuk hidup sejahtera di bawah kekuasaan ‘Daulah Islamiyah’.
Namun apa yang diimpikan ternyata sama sekali tak menyentuh kenyataan di sana karena harapan pupus ketika sampai di kota bak ‘neraka’ tersebut. Mereka baru sadar jika telah diimingi oleh kebohongan besar ISIS.
Salah satunya adalah Leefa (38) perempuan asal Indonesia yang pindah ke Raqqa Agustus 2015 lalu bersama 15 WNI lain. "Saat kami di Indonesia, kami membaca dan melihat dari internet. Daulah Islamiyah adalah tempat tinggal untuk menjadi orang Muslim sejati," ucapnya saat ditemui AFP via CNN.
Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK
"Saya memiliki masalah kesehatan dan perlu biaya operasi yang cukup mahal di Indonesia. Tapi di Daesh [sebutan lain ISIS] semuanya gratis. Kami datangi ISIS untuk menjadi seorang Muslim sejati dan untuk kesembuhan penyakit saya," paparnya menambahkan.Leefa mengaku pertama berkomunikasi dengan anggota ISIS via internet dan dijanjikan penggantian transportasi serta biaya hidup. Sayang hal itu hanyalah bohong. Senada dengan Leefa, Nur yang masih berusia 19 tahun juga terbuai kebohongan ISIS.
"Beberapa dari kami bahkan masuk penjara, termasuk ayah saya dan saudara laki-laki saya," kaat Nur. "Ada banyak pria ISIS yang bercerai padahal mereka baru saja menikah selama dua bulan bahkan dua minggu,"
"Banyak pria yang datang ke rumah saya dan bertanya kepada ayah, dia menginginkan saya. Di mana saja mereka (pejuang ISIS) selalu berbicara tentang wanita," tuturnya, dengan raut wajah jijik.
Kini, menurut pejabat pembina kamp Ain Issa, Fayruz Khalil, para Wni itu tengah diperiksa oleh pasukan koalisi AS-Suriah (SDF) Nantinya mereka akan diserahkan pada Kedutaan Besar RI di Damaskus, nelalui perbatasan Arbil, Irak.
(rei)