DREAMERS.ID - Aksi teror yang terjadi tepat sebelum umat Muslim menyambut bulan suci Ramadhan menjadi perhatian sejumlah pihak, mulai dari pemerintah dan aparat penegak hukum serta keamanan. Selain antisipasi, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun meminta kegaduhan yang terjadi dihentikan.
Jenderal bintang empat itu meminta agar bulan Ramadhan diisi oleh berita menyejukkan dan mempersatukan bangsa, termasuk ceramah-ceramah oleh ulama di tempat ibadah. Karena bagaimana pun, tempat ibadah pasti akan lebih ramai dan didatangi masyarakat selama Ramadhan.
"Saya mohon kepada semua masyarakat, khususnya ulama, tolong berikan ceramah yang menyejukkan di tempat ibadah," ujar Tito melansir Kompas. "Karena sudah cukup kegaduhan. Masyarakat kita butuh kesejukan, kedamaian,"
Baca juga: Nikita Willy Ungkap Ada yang Spesial di Lebaran Tahun Ini
Karena menurutnya, sudah cukup perselisihan dan perdebatan yang sempat panas terjadi sejak Pilkada. Masyarakat dihimbau jangan mau jadi ‘bahan permainan’ pemecah belah bangsa dan teroris yang menyebarkan kebencian hingga ketakutan.Lebih lanjut, Tito yakin masyarakat bisa berdiri bersama dan menghadapi teroris serta melewati masa trauma terkait bom yang menewaskan tiga polisi dan beasan orang lain terluka itu. Polisi pun telah memastikan pelaku bom bunuh diri diidentifikasi atas nama Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam berdasarkan hasil tes DNA.
Pelaku yang meledakkan 2 bom di kawasan Halte TransJakarta itu dijelaskan Tito tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka merencanakan serangan dengan sasaran personel kepolisian.
(rei)