DREAMERS.ID - Untuk pertama kalinya sebagai seorang kepala negara, Donald Trump akan melakukan lawatan atau kunjungan negara ke luar negeri. Jika biasanya pemimpin negara memilih negara ‘sekutu’ atau yang dekat dengannya untuk dikunjungi, Presiden Amerika Serikat ini punya pilihan lain.
Trump mengumumkan jika pertama kali, ia akan mengunjungi Arab Saudi, Israel dan Vatikan. Ketiga negara ini dikenal sebagai negara pusat spiritual Islam, Yahudi dan Katolik. Melansir Antara, hal itu bukan tanpa alasan.
Padahal, sejak kampanye, Trump sudah dikenal sebagai orang yang rasis, hingga beberapa kebijakannya yang dianggap intoleran terhadap golongan agama tertentu. Hal itu lah yang dikatakan Trump ingin dijawab dalam lawatannya ini.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
"Kunjungan luar negeri pertama saya sebagai presiden Amerika Serikat adalah ke Arab Saudi, lalu Israel dan kemudian ke sebuah tempat yang sangat disukai kardinal-kardinal saya, Roma," kata Trump di Rose Garden.Khususnya, di Arab Saudi, Trump mengatakan akan bertemu para pemimpin di Teluk Arab untuk membentuk dukungan serta sekutu Muslim untuk ekstrimisme, terorsime hingga kejahatan. Hal ini juga sebagai harapan untuk kaum muda Muslim di negara-negara.
"Arab Saudi adalah penjaga dua tempat paling suci umat Islam," kata Trump, yang sering dituduh memicu Islamophobia.
Yang lebih penting, menurut seorang pejabat pemerintahan senior, tujuan kunjungan ke beberapa negara pusat agama dunia ini adalah untuk membalikkan pandangan ‘perceraian’ Amerika dari dunia terkait masalah pandangan SARA.
(rei)