DREAMERS.ID - Beberapa hari yang lalu, Kota Khan Sheikhun, Suriah dilaporkan mendapat serangan mematikan massal yang menewaskan ratusan warga sipil termasuk anak-anak yang merupakan dampak dari rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap rakyatnya. Geram atas hal ini, Presiden AS Donald Trump dikabarkan memerintahkan serangan rudal terhadap sebuah pangkalan udara Suriah.
Melansir Detik, Jumat (7/4/2017), Trump menyatakan dirinya bertindak untuk membela kepentingan keamanan nasional melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Langkah ini tergolong langkah paling keras AS sepanjang 6 tahun konflik Suriah. Langkah ini juga berpotensi memicu konfrontasi dengan Rusia dan Iran, sekutu dekat Assad.
Dituturkan sejumlah pejabat AS, sekitar 50 rudal Tomahawk ditembakkan dari sejumlah kapal perang Angkatan Laut AS, seperti USS Porter dan USS Ross, yang siaga di Laut Mediterania. Selain itu, sejumlah target lain seperti landasan udara, pesawat tempur dan pusat pengisian bahan bakar yang ada di Pangkalan Udara Shayrat di Suriah juga turut merasakan dampak dari rudal tersebut.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
"Dengan menggunakan gas saraf, Assad merenggut nyawa pria-pria tak berdaya, wanita dan anak-anak. Itu kematian perlahan dan brutal bagi banyak orang. Bahkan bayi-bayi yang cantik dibunuh dengan keji dalam serangan yang sangat barbar ini. Tak ada anak Tuhan yang harus menderita dengan begitu mengerikan," ujar Trump dalam pidatonya."Malam ini, saya memerintahkan serangan militer terarah ke sebuah landasan udara di Suriah, tempat serangan kimia itu dilancarkan. Ini merupakan kepentingan keamanan nasional AS yang vital untuk mencegah dan menangkal penyebaran dan penggunaan senjata kimia mematikan," tambahnya.
Sementara itu, sumber militer Suriah menyebut serangan rudal AS sebagai aksi 'agresi' ditembakkan ke pangkalan udara Shayrat pada Jumat (7/4) sekitar pukul 03.45 waktu setempat.
(nnd)