DREAMERS.ID - Kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menjadi perhatian masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian menganggap jika kasus ini berkaitan dengan isu kebhinekaan di Tanah Air.
Namun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai jika kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan kebhinekaan seperti yang banyak digaungkan. "Saya tetap berpendapat bahwa kasus hukum Saudara Basuki bukanlah isu kebinekaan, bukan isu SARA dan juga bukan isu NKRI," ujarnya saat Dies Natalies HUT ke-15 Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).
Baca juga: AHY Resmi Jadi Penerus Takhta Demokrat Sebagai Ketum, Begini 3 Tugas Terakhir Dari SBY
Menurutnya, ada pengelolaan isu soal kasus penistaan agama yang salah, sehingga isu ini jadi rumit. Belum lagi, ada politisiasi dan penggeseran isu aslinya. Sehingga hubungan antar kelompok dan indentitas tertentu menjadi tegang. "Masyarakat justru bercuriga, jangan-jangan ada pihak tertentu yang ingin membenturkan satu identitas dengan identitas yang lain," imbuh Presiden ke-6 RI itu."Sebagai bangsa yang majemuk, marilah kita benar-benar pandai bertoleransi dan bertenggang rasa. Setelah itu, marilah kita lanjutkan perjalanan kita. Melangkah ke depan. Move on. Masih banyak tugas dan pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama di masa depan," imbau SBY, mengutip Liputan6.
SBY juga meminta masyarakat menghormati proses hukum yang menimpa Ahok. "Berikan ruang kepada penegak hukum untuk menegakkan keadilan. Putusan apapun mesti kita hormati. Bebaskan segala intervensi dari pihak manapun," tegasnya.
(fzh)