Aksi demo yang berlangsung pada Jumat (4/11) kabarnya tak lepas dari sebuah postingan yang ditulis oleh Buni Yani melalui akun Facebook pribadinya. Kala itu, ia menggunggah video yang menampilkan Ahok sedang bicara soal Surat Al Maidah ayat 51 di hadapan warga di Kepulauan Seribu.
"Penistaan terhadap agama?
"Bapak-ibu (pemilih muslim)...dibohongi Surat Al Maidah"...(dan) masuk neraka (juga bapak-ibu) dibodohi,"
"Kelihatannya akan terjadi sesuatu yang kurang baik dengan video ini."
Padahal, pidato Ahok sebenarnya adalah: “Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-orang tertawa-red). Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu.”
Karena hal itu Buni Yani mengakui kesalahannya. "Jadi karena saya tidak menggunakan earphone jadi itu enggak ketranskrip. Tapi tadi saya lihat memang ada kata pakai, saya mengakui kesalahan saya sekarang. Tetapi, meskipun saya mengakui kesalahan saya persoalan kata pakai, secara semantik bahwa tetap di sana ada unsur sensitif yang mestinya tak diucapkan oleh pejabat publik," ucap Buni Yani.