DREAMERS.ID - Pertemuan bilateral biasa dilakukan untuk membahas isu terkini tentang kedua negara. Berbagai pertemuan juga biasanya dilakukan oleh seorang presiden yang baru mendapat jabatannya untuk menjalin silaturahim dengan negara lain.
Namun nampaknya hal itu tak berlaku bagi presiden Filipina, Rodrigo Duterte yang memang baru menjabat sebagai orang nomor 1 di negara itu. Duterte tidak segan mengkritik tajam menggunakan kata-kata yang cukup kasar jika tidak sesuai dengan ideologinya.
Hal itulah yang ia lakukan pada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Padahal, keduanya dijadwalkan bertemu sore ini di Laos di tengah pertemuan pemimpin negara-negara di ASEAN.
Pembicaraan itu akan membahas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Duterte karena ia tidak segan memberantas narkoba dan memperbolehkan praktik pembunuhan di luar hukum kepada pengguna dan pengedar narkoba. Bahkan ribuan orang telah tewas di sana.
Baca juga: Barack Obama Dinyatakan Positif Covid-19
"Presiden Obama tidak akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dari Filipina sore ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Ned Price. "Sebaliknya, ia akan bertemu dengan Presiden Park (Geun-hye) dari Republik Korea sore ini,"Duterte lantas membela diri dengan mengatakan jika tidak akan membiarkan dirinya didikte oleh Obama tentang kebijakan dalam negerinya. Pembatalan ini diduga karena Duterte sempat menyinggung Obama sebagai ‘anak pelacur’.
"Anda [Obama] harus hormat. Jangan hanya meluncurkan pertanyaan dan pernyataan. Anak pelacur (son of a b**ch), saya akan mengutuk Anda di forum itu," kata Duterte melansir CNN. "Saya tidak peduli tentang siapa pun mengamati perilaku saya,"
Kebijakan Duterte sebagai presiden memang kerap menuai kontroversi. Usahanya memberantas narkoba memang gigih namun dinilai dengan cara main hakim sendiri dan pembunuhan tanpa proses pengadilan yang dikritik oleh banyak pihak.
(rei)