DREAMERS.ID - Drama persidangan kasus kopi sianida semakin panas. Senin (15/8) kemarin, sidang terhadap tersangka Jessica Kumala Wongso kembali digelar dengan saksi ahli dari sisi psikologi yang menganalisa perilaku serta emosi Jessica yang dipertanyakan.
Ekspresi Jessica yang telah 12 kali menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga diamati oleh Hakim Anggota Binsar Gultom.
"Banyak persidangan yang kami lewati dan kami melihat wajah-wajah terdakwa biasanya sedih, murung, tidak berseri-seri lah. Sementara terdakwa Jessica ini terlihat tenang. Apakah saudara bisa menilai sikap terdakwa ini?" tanya Binsar kepada Psikolog Klinis Antonia Ratih Andjayani.
"Berkilau-kilau ya, Yang Mulia," timpal Ratih melansir Liputan6.
Baca juga: Harapan Terakhir Kasus Sianida Jessica Wongso yang Buat Sang Ibu Terus Menangis
Lebih lanjut, psikologi lulusan Universitas Indonesia ini menyampaikan analisa yang mengatakan Jessica memiliki kepribadian narsistik atau bisa disebut senang menjadi pusat perhatian. Sikap tenangnya selama persidangan pun dikatakan karena Jessica senang mendapat perhatian.Tak hanya itu, Ratih juga mengatakan jika perilaku Jessica sempat berubah menjadi ketus saat mewawancarai wanita berusia 27 tahun itu. Hal itu terjadi saat ia menyinggung hubungan asmara dan masa lalu Jessica.
"Ekspresi Jessica berubah 180 derajat, yang tadinya ramah, kooperatif, langsung berubah dingin dan ketus, dan bahasa tubuh yang kakinya ke arah saya masih terbuka kemudian tertutup. Ini gestur yang mengisyaratkan menolak," ujar Ratih.
Lebih jauh, hubungan asmara dan masa lalu Jessica tidak dapat digali lebih jauh karena yang bersangkutan memilih untuk antipati. Padahal, Jessica didakwa membunuh Mirna dengan motif sakit hati karena korban Mirna memberikan komentar pedas soal hubungan percintaan Jessica dengan mantan kekasihnya di Sydney, Australia.
(rei)