DREAMERS.ID - Sesuai dengan janjinya setelah dilantik menjadi Kapolri, Jenderal Tito Karnavian membuktikan dirinya mampu memburu kelompok teroris yang berbasis di Poso dengan pemimpin bernama Santoso. Setelah berbulan-bulan polisi dibantu TNI dan pihak berwenang lain, akhirnya Santoso dilaporkan berhasil dilumpuhkan.
Hasil identifikasi sementara, jenazah yang ditembak mati oleh satuan tugas (Satgas) Operasi Tinombala di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah hampir dipastikan adalah adalah Santoso. Hal ini diketahui oleh kesaksian polisi yang pernah menangkap Santoso pada 2005.
"Dari hasil penggambaran wajahnya dan ciri-ciri lain, baik oleh angota yang kenal dia dan saksi yang kenal dia, sementara dianggap positif dia adalah Santoso," kata Tito melansir Kompas.
Saat ini, jenazah teroris Santoso tengah berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan menjalani proses identifikasi lanjutan. Meski begitu, Tito Karnavian yakin 90% jika jenazah tersebut adalah tubuh teroris yang diduga adalah teroris terkait Bom Sarinah dan Bom Solo jelang Lebaran kemarin.
Baca juga: Begini Kronologi Terkait Kasus Penipuan 12 Miliar Yang Dilakukan Oleh Selebgram Angela Lee
Dalam hitungan jam, Tito memastikan dapat mengonfirmasi identitas jenazah tersebut. Kini jenazah juga dibersihkan dan keluarga Santoso dipastikan sudah berada di RS bersama kepala lingkungannya. Selain itu ada juga tersangka yang sedang ditahan di Polda Sulteng.Jenazahn tersebut diyakini sebagai Santoso karena sesuai dengan ciri-ciri yang diketahui selama ini, yaitu Santoso berjanggut dan memiliki tahi lalat di wajah. Tidak hanya teroris diduga Santoso, namun Satgas berhasil menembak mati satu lagi yang juga anggota Mujahidin Indonesia Timur yaitu Basri.
Jenazah lain itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan yang dimiliki kepolisian, yaitu ada tato di belakang lehernya. Sebelumnya, memang terjaid baku tembak antar lima anggota kelompok Santoso dan Satgas Tinombala di mana terdapat korban dua orang di mana salah satunya diduga kuat adalah Santoso sendiri.
(rei)