ISIS baru mengklaim serangan di Turki dan Baghdad yang dicatat sebagai yang paling mematikan sepanjang sejarah Baghdad. Meski begitu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihaknya menduga pelaku bom Solo terinspirasi dari bom Madinah dan terkait jaringan teroris ISIS.
Ada benang merah antara kejadian di Turki, Baghdad dan Solo dilakukan oleh ISIS. Sehingga tidak menutup kemungkinan serangan di Arab juga dilakukan oleh mereka. Padahal, sebelumnya ISIS dilaporkan bangkrut setelah kota-kota kekuasaannya direbut kembali. Namun sebesar apa kekuatan kelompok radikal tersebut dan bahayanya untuk dunia.
Melihat serangannya dan terjadi saat bulan suci Ramadhan beruntun, Scott Altran dari France National Center for Scientific Research mengatakan jika ISIS masih belum bisa diremehkan dan dikalahkan. Kemungkinan kini adalah waktu mereka untuk membalas dendam.
(rei)