DREAMERS.ID - Ditemukannya puing dan potongan tubuh korban tidak membuat misteri jatuhnya pesawat EgyptAir terungkap. Belum ditemukannya black box pesawat dengan nomor penerbangan MS804 itu, kini justru muncul teori baru yang tidak diduga-duga.
Melansir Tempo, pesawat nahas yang hilang di Laut Mediterania itu diperkirakan jatuh setelah terkena hantaman meteor yang menembus atmosfer Bumi pada Selasa pekan lalu.
Sebuah batu meteor dengan berat 10 ribu ton masuk ke lapisan Bumi dengan kecepatan 67 ribu km/jam dan terpecah menjadi beebrapa uluhan ribu bagian. Sementara bagian terbesar mendarat di Argentina, bagian lain tersebar di beberapa negara.
Meski pecahan kecil, namun bagian meteor tersebut diperkirakan berdiameter 5-60 cm dengan kecepatan lebih rendah. Pecahan tersebut jatuh di Australia dan Greenland pada Rabu hingga Jumat. Dengan jarak yang begitu jauh, bagaimana pecahan tersebut bisa diperkirakan mengenai EgyptAir di dekat Mesir?
Baca juga: Penyelidikan Terbaru Ungkap Pesawat EgyptAir Jatuh Karena iPhone Meledak?
Hal ini karena sebagian pecahan meteor diperkirakan jatuh di wilayah Timur Tengah. Bahkan sebuah surat peringatan dikirimkan kepada komandan sistem persenjataan anti-pesawat yang dipasang di Suriah karena meteor tersebut berpotensi memicu sistem alarm itu.Suriah berjarak tidak terlalu jauh dari Mesir yang terletak di bagian Timur Laut negeri Firaun tersebut. Hal ini yang memunculkan teori mengenai adanya kemungkinan pecahan batu tersebut menjadi penyebab jatuhnya pesawat EgyptAir.
Rusia adalah yang pertama kali mendeteksi meteor tersebut dan mengeluarkan peringatan akan resikonya terhadap penerbangan dnia. Jalur jatuhnya meteor pun sempat diprediksi oleh satelit Kanopus. Bahkan sebuah mobil polisi New York berhasil merekam bola api yang meluncur dari langit. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Mesir maupun EgyptAir.
(rei)