DREAMERS.ID - Setelah membebaskan sandera WNI berjumlah 10 orang pada akhir pekan lalu, kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan membebaskan satu orang sandera warga negara China. Melansir Inquirer via CNN, sandera tersebut langsung diamankan oleh kelompok anti-penculik Filipina.
Sandera wanita tersebut bernama Yahong Tan Lim dan dibebaskan pada Selasa pukul 1 siang waktu setempat di Barangat Danag, Provinsi Sulu. Gadis berusia 21 tahun itu diketahui diculik di Basilan dan sudah 2 tahun bersama kelompok Abu Sayyaf.
Sebelumnya, pada usia 19 tahun, Lim diculik bersama ibunya, Dina Tan Iraham (45). Namun sang ibu telah lebih dulu dibebaskan sebelum dirinya.
Sama seperti kasus 10 WNI yang dibebaskan, tidak diketahui apakah ada usaha pemberian tebusan atau tidak hingga Lim berhasil dibebaskan. Namun kelompok Abu Sayyaf telah menuntut tebusan sebesar 30 Juta peso untuk 2 wanita tersebut.
Baca juga: Detik-detik Menegangkan Video Penyanderaan Pramugari dengan Pulpen Runcing di Leher
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan jika lokasi 4 sandera WNI yang masih ada di tangan Abu Sayyaf telah diketahui.“Yang jelas lokasinya kita sudah tahu, di pulau mana kita sudah tahu, tetapi sekali lagi ini faksinya berbeda dengan yang kemarin," kata Jokowi kepada BBC.
Jokowi menegaskan jika pendekatan kali ini akan berbeda dengan yang sebelumnya dinilai sangat lama dalam hal komunikasi. Untuk yang 4 orang kali ini, karena lokasi telah diketahui, pemerintah akan segera kembali membangun komunikasi.
Pemerintah tentu tidak ingin para sandera WNI bernasib sama seperti sandera China yang diculik hingga 2 tahun. Menlu Retno Marsudi juga mengatakan semua opsi yang tersedia akan dimanfaatkan untuk membebaskan para sandera.
(rei)