DREAMERS.ID - Sandera asal Indonesia yang diculik di Filipina memang telah dibebaskan, sebanyak 10 orang. Namun masih banyak spekulasi tentang cara pembebasan kesepuluh sandera tersebut dari tangan sandera kelompok Abu Sayyaf.
Rumor pembayaran tebusan pun berkembang mengingat perusahaan para sandera bekerja, Patria Maritime Lines sepakat membayar uang tebusan yang berjumlah Rp 14.3 Miliar itu. Namun negosiator dari RI yaitu Mayjen Purn Kivlan Zen menegaskan pembebaskan 10 WNI adalah murni negosiasi.
Di tengah rasa penasaran publik, Presiden Jokowi memberikan pernyataan resmi soal pembebasan sandera asal Indonesia tersebut. Jokowi mengatakan jika pembebasan 10 WNI tersebut terjadi karena kerja sama berbagai pihak.
“Saya ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak, kepada seluruh anak bangsa yang membantu upaya pembebasan ini baik yang formal dan informal. Ucapan terimakasih terutama saya tujukan kepada pemerintah Filipina, tanpa kerja sama yang baik, upaya pembebasan tersebut tidak akan membuahkan hasil yang baik,” jelas Jokowi melansir BBC.
Baca juga: Agak Di Luar Nurul, Jokowi Ungkap Kaesang Telah Minta Restu Masuk PSI?
Hal ini juga diamini oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengatakan upaya pembebasan ini melibatkan semua pihak dan bentuk diplomasi secara total.“Ini merupakan diplomasi total bukan hanya fokus G to G tetapi melibatkan jaringan informal yang pernah kita sampaikan semua komunikasi semua jaringan kita buka semua opsi kita buka dengan tujuan mengupayakan keselamatan WNI kita,” kata Retno.
Sementara itu, masih ada 4 orang WNI lagi yang masih disandera setelah diculik dalam insiden terpisah pada 15 April 2016. Namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai upaya pembebasan secara negosiasi ataupun operasi militer.
(rei)