DREAMERS.ID - Sosok seorang wanita zaman sekarang sudah tidak boleh dianggap remeh lagi dengan segala kekuatan dan kemampuannya menjalani kehidupan yang penuh aktivitas menantang. Apalagi dengan perkembangan teknologi era digital seperti sekarang.
Lalu apa hubungannya wanita dengan masa digital? Ternyata banyak, Dreamers. Karena percaya atau tidak, digital memegang peran besar dalam kehidupan zaman sekarang. Terlebih, Indonesia menjadi salah satu negara yang menyerap sangat banyak dan cepat berbagai konten di internet terutama sosial media.
Acara CeweQuat Internationale Forum (CIF) 2016 mengupas semua hal tentang perkembangan digital dan bagaimana kita para cewek menjadi pelaku yang bermanfaat, bukan hanya sebagai pengguna dan penonton saja.
Karena bagaimanapun, yang bergerak dan punya kontrol diri adalah kita sebagai manusia yang memainkan jempolnya di atas gadget. Internet hanyalah robot yang sebenarnya dijalankan oleh manusia. Begitulah kurang lebih yang diucapkan oleh Ibu Petty S. Fatimah, Chief Editor dan Chief Community Officer Femina yang memberi workshop bertema ‘Mempertahankan Kesuksesan di Era Digital Yang Menantang’.
Sayangnya, Indonesia menjadi negara kedua terbawah yang mendapat pengaruh internet menjadi lebih efektif dan menerima ilmu dari internet. Kenyataannya, kita, pengguna internet hanyalah memanfaatkannya sebagai pencari informasi. Belum menggunakannya untuk sebuah pekerjaan apalagi seorang penghasil atau produsen.
Karenanya, sebagai cewek Indonesia, kita harus paham nilai inti diri sendiri dan memikirkan serta memanfaatkan masa digital sekarang untuk menyerap dan memberi pengaruh besar kepada lingkungan sekitar. Acara CIF 2016 ini juga tambah seru dengan pertanyaan-pertanyaan dari anggota forum yang hadir secara aktif.
Tidak hanya itu, ada juga Ibu Betti Alisjahbana, Mantan CEO IBM Indonesia yang juga salah satu dari 9 Srikandi yang dipilih Presiden Jokowi jadi panitia seleksi ketua KPK. Ia membeberkan 5 kualitas yang harus dimiliki wanita di era pasar global, seru!
Visi yang Jelas, Tim yang punya semangat juang dan menang, tak melupakan budaya Indonesia maupun budaya ketimuran, fokus pada pelanggan dan yang paling penting adalah memiliki pemikiran yang saling menguntungkan untuk semua pihak.
Belum cukup? Ada lagi workshop tentang perjuangan membawa budaya Indonesia dalam industri kosmetik ke kancah dunia bareng Vice Chairman Martha Tilaar, Wulan Tilaar. Tidak lupa sesi santai penuh tawa yang dibawakan oleh Ligwina Hananto di sesi stand up comedy. ^^
So, see you on CIF 2017, Dreamers. Keep Calm and Think Smart!
(rei)