DREAMERS.ID - Korea Utara terkenal dengan sikap tanpa ampunnya dalam hal menyingkirkan pihak tak menguntungkan negara. Namun kali ini fakta yang terkuak adalah yang terjadi di dalam internal sistem kemiliteran mereka yang tidak menganggap derajat wanita.
Seorang pembelot dari Korea Utara yang juga seorang mantan tentara wanita Korut itu membeberkan perilaku tak layak yang dilakukan para tentara pria jika kekerasan adalah hal yang umum. Lee So Yeon adalah wanita berusia 41 tahun yang berani membuka sisi gelap itu.
Di kesempatan pidato konferensi di Seoul tentang hak-hak perempuan di Korut, Lee mengatakan jika prajurit senior menyalahgunakan kekuasaannya dengan kerap memperkosa prajurit wanita berpangkat rendah, singgung CNN.
“Dari 120 orang di unit saya, hanya ada 20 pria, tapi mereka semua berpangkat tinggi. Saya berada di kelompok pertama, tapi beberapa pemimpin kelompok di kelompok kedua memperkosa setiap tentara wanita yang berpangkat rendah,” ujar Lee.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Tidak hanya itu, Lee juga mengungkapkan jika “tidak ada konsep martabat perempuan” di lingkungan Korea Utara. Bahkan, tentara pria di sana dituding tidak paham konsep menstruasi karena Lee dan tentara wanita lain dipaksa menggunakan kembali pembalut yang telah dipakai.Sebelumnya, wajib militer di Korea Utara hanya laki-laki, sedangkan perempuan bersifat sukarela. Namun karena menipisnya sumber daya manusia, pada Januari 2015 ditetapkan jika wanita berusia 17-20 tahun juga harus menjalani wajib militer.
Sedikitnya informasi tentang negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu membuat dunia sulit memperoleh berita akurat. Namun diperkirakan terdapat satu juta orang menjadi tentara di negara tetangga Korea Selatan tersebut.
(rei)