DREAMERS.ID - Kasus penertiban wilayah Kalijodo yang diketahui sebagai kawasan prostitusi tengah memanas antara warga dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Gubernur yang biasa disapa Ahok itu bersikeras menggusur area di Jakarta Utara tersebut.
Sudah jadi rahasia umum jika Kalijodo adalah lokasi prostitusi, daerah ini sering disebut-sebut mirip dengan kawasan lokalisasi Dolly di Surabaya. Namun sebenarnya ada perbedaan mendasar yang membuat dua lokasi ini berbeda:
1. Legalitas
Meskipun terus menuai kecaman dan kontroversi, kawasan Dolly di Jawa Timur itu adalah kawasan prostitusi resmi. Para penjaja layanan di sana diklaim melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan diatur dengan seksama.
Sedangkan Kalijodo bukanlah tempat prostitusi resmi seperti Dolly yang telah ditutup oleh Walikota Risma, meskipun pada praktiknya hingga kini masih banyak pekerja seks yang melayani pelanggan walau dengan metode yang berbeda
Baca juga: Sejumlah Alasan Mengapa Kalijodo Kini Tak Lagi Terawat
2. Kawasan HijauAlasan Gubernur Ahok bersikeras menggusur wilayah Kalijodo adalah karena area tersebut sebenarnya adalah jalur hijau yang seharusnya tidak dibangun sebagai pemukiman umum, apalagi diperjualbelikan.
"Kami kasusnya beda. (Kalijodo) ini kan enggak kayak gitu melanggar, gimana" Ahok mengutip Republika.
Sementara itu, Ahok mengatakan jika penertiban kawasan Kalijodo harus dilakukan bulan Februari ini. Karena selain mengurangi penyebab banjir, Maret nanti Jakarta akan jadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Di sisi lain, musisi yang juga telah mendeklarasikan akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta, Ahmad Dhani menantang Ahok untuk mendatangi Kalijodo seperti yang dilakukannya daripada hanya berbicara di media saja. Namun Ahok hanya menanggapinya dengan tertawa
(rei)