DREAMERS.ID - Otoritas Makanan dan Obat-Obatan Cina menemukan perilaku nakal restoran di negaranya. Beberapa tempat makan terbukti mencampur penyedap rasa dengan zat adiktif supaya para pelanggan kecanduan.
Salah satu bahan yang banyak digunakan adalah opium sebagai ganti MSG. Seperti yang dilansir dari laman Mirror pada Minggu (24/1), dilaporkan bahwa sebagian restoran bahkan memakai morfin atau kodein untuk meningkatkan kelezatan masakannya.
Badan Obat-Obatan dan Makanan Cina menggerebek setidaknya 35 restoran yang diduga kuat mencampur zat adiktif kepada masakannya. Dari jumlah itu, 25 dipastikan bersalah lalu akan diseret ke pengadilan. Sementara 10 lainnya masih dalam penyelidikan lanjutan.
Pakar Makanan dan Nutrisi Universitas Pertanian Cina, Luo Yunbo, mengkhawatirkan kesehatan para pelanggan restoran nakal itu dalam jangka panjang. Tidak jelas sejak kapan para pengusaha kuliner ini mengoplos narkotika dalam bumbu penyedap. "Dampak kecanduan ini tidak langsung terasa bagi konsumen," ujarnya.
Perilaku mengoplos opium dan masakan ini dilakukan mulai dari pengusaha kaki lima sampai restoran kondang. Dikabarkan restoran mewah spesialis masakan lobster seperti 'Huda' di Ibu Kota Beijing, kini tutup akibat skandal itu terkuak.
Tindakan mengoplos opium dan bumbu masak cukup rutin dilakukan di Negeri Tirai Bambu. Beberapa juru masak sejak 2012 pernah ditangkap polisi karena diduga mencampur zat adiktif agar konsumen terus setia pada masakan mereka. Untuk 2014 saja, ada 215 restoran yang diawasi otoritas Cina.