DREAMERS.ID - Meski telah diketahui bahwa ISIS adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Paris beberapa hari yang lalu, langkah penyelidikan masih dilakukan oleh berbagai pihak untuk lebih mengungkap kasus ini.
Baru-baru ini muncul dugaan yang menyatakan bahwa para pelaku penyerangan berkomunikasi melalui jaringan PlayStation 4 (PS4). Hal ini diungkapkan oleh Jan Jambon, Menteri Keamanan dan Dalam Negeri Belgia yang ditulis pada Quartz. Jambon menduga bahwa pelaku yang telah merenggut nyawa ratusan korban jiwa telah memanfaatkan jaringan game online.
"Hal yang membuat saya tidak bisa tidur di malam hari adalah memikirkan dan membayangkan para oknum teroris duduk di belakang komputernya, menunggu pesan dari IS dan pihak-pihak lainnya,” katanya mengutip laman CNN Indonesia.
Konsol game yang terbilang memiliki sistem yang aman dan jauh dari pantauan pemerintah menjadi landasan Jambon akan hal ini. "PlayStation4 lebih sulit dilacak daripada Whatsapp," jelas Jambon.
Baca juga: Nostalgia di Game 'Harvest Moon' Versi Baru Buat Kamu Jadi 'Juragan Naga'!
Jaringan di PS4 juga memungkinkan para oknum teroris berkomunikasi tidak hanya dalam teks, tapi suara dan video yang disiarkan secara langsung. Meskipun belum ada bukti kuat terkait penggunaan PS4 sebagai media komunikasi teroris di Paris, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.Terkait klaim tersebut, Sony pun angkat bicara dan mengaku bahwa PS4 memang bisa disalahgunakan serta menekankan fitur komunikasi dari konsol game itu yang memang bisa dihubungkan dengan perangkat modern sejenis.
"PS4 mampu menciptakan jalur komunikasi di antara para pengguna dan gamer dengan perangkat modern sejenis yang terhubung, sehingga memiliki potensi disalahgunakan, Walau bagaimanapun, kami bertanggung jawab melindungi pengguna secara serius dan mendorong mereka untuk melaporkan aktivitas apapun yang menyinggung, mencurigakan, atau ilegal," ungkap juru bicara Sony kepada situs Eurogamer.
Ia melanjutkan, "jika kami mengindentifikasi ada tindakan seperti itu, kami langsung menindaklanjuti dengan otoritas yang berwenang."
(fzh)