Perjuangannya melawan penjajah membuat Pemerintah Bali mengabadikannya sebagai patung di perempatan Jalan Veteran Denpasar-Jalan Pattimura, Denpasar. Lokasi ini dipilih karena berada paling dekat dengan Lapangan Puputan Badung, tempatnya gugur saat bertempur pasukan penjajah.
Dalam catatan sejarah, pertempuran Puputan Badung berlangsung 109 tahun lalu, saat itu I Gusti Ngurah Made Agung menjabat sebagai Raja Denpasar VII (1902-1906). Saat gugur, usianya masih 30 tahun dan berstatus lajang. Dia lah yang memimpin perlawanan rakyat Badung melawan agresi militer Belanda yang saat itu mendarat di Pabean Sanur, Denpasar Selatan.
Selang 109 tahun setelah dia gugur di medan perang, I Gusti Ngurah Made Agung dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional. Penobatan ini harus menunggu selama 7 tahun sejak diusulkan pada 2008 silam.