DREAMERS.ID - Militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas insiden jatuhnya pesawat maskapai Kogalymavia asal Rusia, di Semenanjung Sinai, Mesir, kemarin. Kecelakaan itu menewaskan seluruh 224 penumpang dan kru.
Klaim ini beredar di jejaring sosial para pendukung ISIS, seperti dipantau lembaga Terror Monitor sejak 19 jam lalu. "Kecelakaan ini bukan karena masalah teknis. Kami menjatuhkan pesawat Rusia di #Sinai," tulis cuitan Twitter dalam bahasa Arab itu, seperti dilansir Daily Express, Minggu (1/11).
Para militan sekaligus menuding penumpang pesawat rute Sharm El-Sheikh menuju St Petersburg di Rusia itu mayoritas adalah "pasukan salibis."
Tim Investigasi pemerintah Rusia yang sudah berada di Negeri Piramida membantah klaim ISIS. Indikasi awal, termasuk dari kotak hitam yang sudah ditemukan, menunjukkan kesalahan sepenuhnya ada pada pihak maskapai. Pesawat jenis Airbus A-312 ini diduga tak dipersiapkan baik sebelum lepas landas. Ada kerusakan bermula dari pengisian bahan bakar pesawat.
Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK
Menteri Transportasi Rusia, Maxim Solokov mengatakan isu yang disebar jihadis, "tidak bisa dianggap akurat."Pesawat Kogalymavia jatuh dalam posisi menjelajah menuju ketinggian di atas 31 ribu kaki, persis 23 menit setelah lepas landas. Sebelum jatuh, pilot sudah meminta bantuan pendaratan darurat. Nahas, pesawat keburu jatuh, patah menjadi dua bagian.
Jatuh dalam posisi menjelajah adalah insiden yang jarang terjadi dalam industri penerbangan internasional.
Hingga berita ini dilansir 150 jasad - kebanyakan tidak utuh lagi - sudah berhasil diidentifikasi. Ada 17 penumpang anak-anak yang tewas. Jika dibedah lagi, 214 Penumpang adalah warga negara Rusia, 2 Ukraina, sedangkan satu orang Belarusia.
[ard]