DREAMERSRADIO.COM - Isu memprihatinkan berkembang di Pulau Dewata milik Indonesia, Bali. Dalam beberapa puluh tahun terakhir, ternyata Bali dianggap sebagai target oleh para pedofil kelas dunia untuk memuaskan nafsu kepada anak-anak.
Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengatakan, para pedofil tersebut seringnya berkamuflase dengan kedok turis sehingga mereka leluasa mencari korbannya. Para pelaku kelainan seksual ini mengincar negara-negara yang belum memiliki penegakan hukum yang kuat untuk kasus kekerasan terhadap anak.
“Selain Indonesia, Thailand dan Filipina juga menjadi target. Di Indonesia, khas pedofilia terjadi di daerah wisata seperti Bali,” ujar Fahira.
Baca juga: Melihat Museum SAKA di Bali yang Masuk Salah Satu Tempat Terindah Di Dunia Versi Time!
Situasi darurat untuk kekerasan teruma adi bidang seks pada anak menyebabkan masyarakat memaksa pemerintah mengeluarkan Peppru hukuman berat bagi pedofil, salah satunya adalah hukuman kebiri yang masih menjadi perdebatan panjang dan panas.Kasus pedofilia pertama di Bali yang terungkap adalah saat seorang WN Italia mencabuli 9 anak pada 2001. Tidak lama, 3 orang remaja usia 14 tahun juga dicabuli WN Italia. Selang 3 tahun, WN Australia kedapatan memuaskan nafsunya pada 2 orang remaja.
Sejak itu hampir setiap tahun terkuak kasus-kasus pedofilia yang terjadi di Bali. Yang disayangkan, hukumannya terbilang ringan, berkisar antara 9 bulan hingga 3 tahun saja. Hal ini juga menjadikan Bali dianggap sebagai ‘tempat’ untuk para pedofilia merajalela.
(rei)