DREAMERSRADIO.COM - Banyaknya korban akibat dampak kabut asap di beberapa daerah Sumatera dan Kalimantan sudah mengharuskan dilakukannya evakuasi. Namun Presiden Joko Widodo meminta proses evakuasi terhadap masyarakat yang terkena dampak asap tetap dilakukan di dalam kota.
Selain itu, Jokowi juga menolak evakuasi dilakukan secara masif. "Terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi, Kementerian Kesehatan, saya pikir juga tidak perlu dievakuasi ke luar kota karena bisa saja evakuasi itu dilakukan di kota itu," kata Jokowi pada Juam (23/10) melansir laman Tempo.
"Mungkin di kantor bupati atau kantor lain yang dipakai khusus bayi dan anak,” lanjutnya.
Jokowi mengatakan nantinya tempat pengungsian khusus warga itu dilengkapi dengan penyejuk ruangan. Tujuannya agar terdapat sirkulasi udara di tempat evakuasi warga tersebut. "Untuk mencegah asap masuk, saya kira ada semuanya dan juga pembersih udara. Kalau dievakuasi ke luar kota juga akan menyulitkan," ujarnya.
Baca juga: Mirisnya Pemandangan Marina Bay Sands Terkena Kabut Asap Dari Indonesia, Apa Kabar F1 Singapura?
Banyaknya masyarakat yang terkena infeksi saluran pernapasan akut khususnya pada anak-anak dan balita menjadi perhatian pemerintah. Jokowi meminta Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Kesehatan memobilisasi semuanya agar bisa diatasi dengan cepat.Ujian Nasional yang akan diselenggarakan sebentar lagi juga menjadi bahan pertimbangan karena jangan sampai dampak kabut ini membuat para sisiwa keteteran dalam mempersiapkan ujian.
"Pada bidang pendidikan saya minta menteri turun langsung karena banyak yang resah mengenai persiapan menuju UN seperti apa," tuturnya. "Kemudian persiapan tes akhir tahun seperti apa harus betul disiapkan jalan keluarnya. Sekolah dan orang tua murid harus tahu sehingga mereka tenang dalam menghadapi kegiatan belajar-mengajar."
(fzh)