DREAMERSRADIO.COM - Sekelompok Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Jember, berhasil menciptakan penyimpan daya listrik atau biasa disebut power bank, tanpa “listrik”.
Kelompok itu terdiri dari lima mahasiswi. Mereka adalah Azizah, Rosaria Dwi Sukmadewi, Nurul Mahmuda, Putri Sultan Maredh Jawi, Anggun Ariningsum. Alat yang diberi nama Power Bank By Gas (POB’S) ini sudah dipresentasikan saat Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di Kendari.
Menurut Azizah, power bank ini memanfaatkan energi alternatif berupa sisa pembakaran. Alat ini, mampu menghemat energi listrik dengan signifikan, sehingga bila dikembangkan akan menjadi revolusi energi listrik di Indonesia, bahkan dunia.
Azizah menambahkan, alat ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu kotak pembakaran sekam padi dan arang –dalam bentuk briket– dan power bank-nya. Gas yang dihasilkan dari box pembakaran selanjutnya dapat disimpan dayanya ke dalam power bank. Jika power bank dalam kondisi kosong, diperlukan waktu 3 sampai 4 jam untuk mengisinya secara penuh.
Baca juga: Ini Kapasitas Power Bank yang Aman dan Boleh Masuk Kabin Pesawat
“Namun jika power bank tidak dalam keadaan kosong pengisian dilakukan hanya selama 1-2 jam,” tutur Azizah, sebagaimana dikutip Dream dari laman unej.ac.id, Selasa 20 Oktober 2015.Alat ini merupakan jawaban atas keprihatinan lima mahasiswa ini terhadap krisis energi listrik. Permintaan energi listrik terus meningkat, sehingga mereka menciptakan alat yang hemat energi.
“Kami rasa hampir semua yang memiliki smartphone juga membutuhkan power bank sebagai cadangan saat baterainya habis, maka dari itu alat ini layak untuk dikembangkan karena selain ramah lingkungan juga hemat energi,” tambah Mahmuda.
Dia menambahkan, alat ini bisa memanfaatkan semua gas panas yang dihasilkan dari sisa pembakaran. “Termasuk uap panas dari mesin penanak nasi jadi menanak nasi sekaligus bisa isi baterai HP, asap kenalpot kendaraan, pembakaran sampah,” ujar Mahmuda.