DREAMERSRADIO.COM - Sebuah kisah memilukan kembali datang dari tanah Tiongkok. Kali ini, sepasang suami istri yang memiliki tujuh anak terpaksa harus membayar denda sebesar 700.000 yuan atau senilai 1,5 miliar rupiah.
Menurut laporan Shanghaiist pada 10 Oktober lalu, pasangan yang tinggal di daerah Tongzhou, Beijing itu didenda karena melanggar kebijakan satu anak yang diberlakukan di negara tersebut.
Pasangan tersebut memiliki anak pertama pada tahun 1984 dan hingga tahun 2004 lalu, jumlah anaknya bertambah menjadi tiga putra dan empat putri. Pasangan hidup dalam kemiskinan, yang hanya mendapatkan sertifikat rumah yaitu hukou untuk tiga anak saja.
Hukou itu sendiri merupakan catatan resmi yang mengkonfirmasi kewarganegaraan dan pemengangnya dapat menerima bantuan sosial yang disediakan pemerintah seperti pendidikan gratis dan kesehatan.
Mereka tidak mampu membayar biaya peyelanggaraan sosial yang dikenakan kepada pasangan yang melanggar kebijakan satu anak. Dan untuk mendapatkan hukuo untuk empat anak yang lain, pasangan tersebut harus membayar hampir 700 ribu yuan.
Berdasarkan dokumen yang dikeluarkan oleh Komisi Penduduk dan Keluarga Berencana lokal pada tahun lalu, jumlah itu didasarkan pada pendapatan tahunan penduduk pedesaan pada 2012 ditambah dengan biaya tunggakan.
Baca juga: Herannya Dokter Spesialis Soal Melonjaknya Pneumonia di Cina, Indonesia Perlu Waspada?
Zhang Zelong, si anak ketiga yang cukup beruntung mendapatkan hukou pada July lalu mengatakan bahwa empat dari tujuh bersaudara tersebut harus drop out dari sekolah, dan dua adiknya yang paling kecil yang masih duduk di bangku SD juga akan drop out suatu hari nanti.“Tanpa pendidikan yang layak, aku hanya bisa mendapat pekerjaan di perusahaan kecil,” kata Zhang.
Adik Zhang yang tidak mendapat hukou bahkan tidak mendapatkan sertifikat pernikahan, yang berarti anak-anaknya nanti akan menghadapi masalah yang sama yang sudah menghantui keluarga tersebut selama bertahun-tahun.
“Adikku sudah bercerai karena masalah ini dan sekarang dia menderita depresi,” jelas Zhang.
Pejabat setempat mengatakan, keluarga itu telah diingatakan berulang kali tentang denda yang akan dikenakan namun diabaikan.
(fzh)