DREAMERSRADIO.COM - Salah satu harian ternama di Indonesia, Republika hari ini (8/10) menampilkan sesuatu yang unik di halaman depan mereka. Di edisi terbarunya, Republika sengaja mengaburkan halaman depan mereka sebagai bentuk kritik kepada pemerintah sekaligus kepedulian akan kondisi sejumlah kota di Sumatera dan Kalimantan yang masih terkepung asap pekat.
Di halaman depannya, Republika menampilkan judul ‘Harga Solar Turun’ dilengkapi foto yang menggambarkan suasana rapat Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Di bagian tersebut, berita yang dicetak oleh Republika hampir sama sekali tidak bisa dibaca.
Di bagian bawah halaman depan, sebuah judul lain tertulis ‘Murid Korban Asap Terpaksa Sekolah’. Judul yang masih berkaitan erat dengan foto yang paling mengundang perhatian yakni sosok seorang bocah SD yang hendak pergi ke sekolah sambil menaiki sepeda dan menutup hidungnya agar tidak menghirup asap.
“Hari ini Republika tampil beda sebagai bentuk simpati untuk para korban asap. Kita ingin tunjukan sikap kita yang sangat kuat mendorong persoalan asap agar ditangani lebih serius,” kata Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi, Kamis (8/10).
Baca juga: Bakal Rilis 2 Versi Album, Coldplay Promosi Lewat Koran
Tak hanya itu, menurutnya Republika ingin juga memberi sedikit pengalaman kepada pembaca betapa sulitnya melihat berita di tengah kepungan asap. Juga betapa sulitnya melihat kehidupan di sekitar kita saat asap tak kunjung reda.Hal ini bisa terlihat dari sebuah tulisan kalimat di bagian bawah halaman depan koran yang berbunyi, “Saat tertutup asap semua berita menjadi sulit dibaca”.
Pemerintah Indonesia sendiri hingga saat ini masih berusaha menanggulangi asap yang mengepung banyak kota di wilayah Sumatera dan Kalimantan akibat pembakaran hutan yang dilakukan oleh oknum pengusaha kelapa sawit. Asap ini juga sudah diprotes oleh negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia karena juga ikut mengganggu aktifitas sehari-hari warga mereka.
(Syf)